Saturday 26 February 2011

Kotaku kota hijau nan harmonis




Green City , bila mendengar kata-kata ini pasti yang terfikir di benak kita yaitu green city merupakan suatu kota yang memiliki banyak tumbuhan hijau, asri, segar, sejuk, dan memiliki banyak oksigen. Memang benar, namun bukan hanya itu saja yang membuat kota tersebut dikatakan Green City, keharmonisan kota tersebut, keharmonisan dan kesadaran penduduk kotanya juga sangat berpengaruh terhadap kota yang dikatakan Green City tersebut. Yang dimaksud keharmonisan dalam suatu kota tersebut yaitu kota yang aman dan teratur. Keharmonisan dalam suatu kota juga dapat tercipta dari penduduk kota itu sendiri. penduduk yang harmonis yaitu penduduk yang mau bekerja sama atau saling bergotong-royong untuk membuat kota tersebut menjadi lebih baik, misalnya acara penanaman 1000 pohon, masyarakat bahu-membahu untuk menanam pohon dan membuat lingkungan lebih asri, ini yang dimaksud keharmonisan penduduk kota dalam segi ekologis, seharusnya yang membuat kota itu memiliki lingkungan yang hijau yaitu penduduk kota itu sendiri, bukannya malah membuat lingkungan makin kotor dengan membuang sampah sembarangan, membuang limbah ke sungai, dan masih banyak lagi yang sudah pasti sangat mengganggu dan merusak kota. Dan makhluk hidup di dalamnya baik hewan, tumbuhan maupun manusia itu sendiri.

Namun sampai saat ini, masih sangat banyak penduduk kota yang belum sadar akan hal ini. Saat ini memang sangat susah untuk dapat menemukan orang yang benar-benar peduli akan lingkungan, dapat menjaga dan melestarikan lingkungan . Saya sendiri akui, saya memang belum sepenuhnya bisa menjaga dan melestarikan lingkungan, saya juga masih sering membuang sampah tidak pada tempatnya, namun saya memiliki kesadaran bahwa yang saya perbuat selama ini salah dan akan berusaha untuk merubahnya. Tapi bagaimana dengan penduduk kota yang lain, kebanyakan mereka sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing sehingga tidak memedulikan lingkungan sekitar.

Tidak usah jauh-jauh, kita dapat melihat lingkungan sekitar rumah kita bagaimana, sudah tertanam tumbuhan hijau apa belum, sudah bersih apa belum, itu sudah cukup mencerminkan bagaimana pemilik nya, orang yang ekonominya sederhana dan tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya mungkin dapat menjaga dan mengurus lingkungan atau pekarangan rumahnya sendiri. Tapi bagaimana dengan orang-orang kaya yang dapat menggaji tukang kebun yang dapat merawat pekarangan rumah mereka, memotong rumput pekarangan rumah mereka, dan menyiram tanaman-tanaman mereka, ditambah lagi kalau orang tersebut sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk itu. Boleh saja, tapi alangkah baiknya kalau kita sendiri yang merawat lingkungan sekitar rumah kita sendiri, karena toh kita juga yang akan menikmati kesejukannya dan keindahannya dan merasakan udara segarnya .

Jadi kota dapat disebut Green City juga karena pengaruh keharmonisan penduduk kota, penduduk kota yang memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan kota tersebut. Bukan hanya ingin menikmati hasilnya, namun berusaha bagaimana mendapatkan hasil tersebut.

No comments:

Post a Comment